Gandeng Banwaslu dan KPU Kota, Mafindo Wilayah Kendari Menggelar Kelas Cek Fakta
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sebagai organisasi masyarakat yang secara aktif melakukan edukasi dan periksa fakta, kembali menggelar kegiatan pelatihan cek fakta menyusul kegiatan sebelumnya, yakni kelas pre bunking yang telah dilaksanakan akhir bulan Agustus lalu, yang dilaksanakan secara daring (online) via zoom pada (7/10/2023).
Dihadiri oleh 150 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum.
Kegiatan cek Fakta MAFINDO bekerjasama dengan AJI dan AMSI yang didukung oleh Cekfakta.com dan Google New Initiative yang bertujuan unutk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat agar dapat mengenali dan menecegah, hoaks sehingga tidak tersebar luas dalam masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FISIP Universitas Halu Oleo Prof Dr.Eka Suaib,M.Si,, Ketua KPU Kota Kendari Jumwal Shaleh,SP, MAP, Ketua Bawaslu Kota Kendari yang diwakili oleh Wa Ode Nur Iman,SPd,MPd , Presidium MAFINDO pusat Dr.Jumrana,S.Sos,M.Sc, dan Kordinator Wilayah Kendari sekaligus penanggungjawab kegiatan (PIC) Marsia Sumule,S.Sos,M.IKom.
Dalam sambutannya, ketua KPU Kota Kendari Jumwal Shaleh sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan Mafindo.
“Bagi KPU sebagai institusi penyelenggara pemilu, sangat penting adanya informasi yang baik, bersih dan penting terkait penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, Merefleksi pada pemilu tahun 2019 lalu, ada kurang lebih 5000 kasus hoax yang ditemukan kementrian informatika, sedangkan data MAFINDO kurang lebih 128 kasus.
“Kami memandang terkait kasus hoax menjadi ancaman bagi demokrasi, karena dengan adanya kasus hoax dan ujaran kebencian proses demokrasi menjadi tercederai,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan seperti ini lanjut Jumwal, sksn menjadi salah satu alternatif bagi generasi muda untuk berperan aktif menjadi agen informasi untuk mewujudkan informasi yang berkualitas, dan berintegritas, serta tidak ikut dalam penyebaran berita hoax dimedia online.
“Dengan adanya pelatihan ini sangat baik bagi generasi muda untuk memfilter berita hoax yang dapat terjadi dimsyarakat,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama BAWASLU yang diwakili oleh Wa Ode Nur Iman, mengatakan bahwa saat ini kita tidak terlepas dari internet, banyak informasi yang bisa diakses setiap saat dengan adanya internet, sehingga kita dituntut agar bisa menyesuaikan diri dengan kemampuan yang memadai.
“Sehingga dengan keadaan seperti itu kita dapat menemukan informasi tanpa perlu mencarinya lagi, oleh karena itu kita dituntut untuk teliti dalam menyikapi setiap informasi yang berada diinternet,” ucapnya.
Oleh karena itu, diperlukan sikap bijak dala menerima informasi, sebab yang berada diinternet bukan hanya informasi yang baik namun ada juga informasi yang tidak baik.
“Menjelang pemilu 2024 yang merupakan sejarah pemilihasn secara serentak, BAWASLU diberikan tugas untuk mengawal dan memastikan pesta demokrasi agar bisa berjalan dengan aturan yang ditetapkan,” jelasnya.
Namun demikian BAWASLU juga tidak menutup ruang bagi masyarakat untuk ikut serta dalam mengawal pemilihan serentak 2024. BAWASLU telah mengeluarkan aturan NO. 2 tahun 2023 tentang pengawasan partisipatif, dimana peraturan tersebut memberikan keluasan kepada masyarakat untuk memantau pemilihan umum dengan cara melihat secara seksama dengan aturan-aturan tertentu untuk memantau, menegur dan melaporkan pihak yang coba menciderai pemilu 2024.
Ditegaskan kembali oleh Dekan FISIP Universitas Halu Oleo Prof.Dr.Eka Suaib, M.Si dalam sambutannya, bahwa peran masyarakat dalam hal ini mahasiswa sebagai intelektual unutk berperan aktif mensukseskan Pemilu tahun 2024 nanti.
“engan membiasakan diri unutk senantiasa menerima, mengecek dan mengkonsumsi informasi yang benar dan sesuai fakta,” ujarnya.
Dalam sambutan dari pelaksana kegiatan kelas Cek Fakta ini Marsia Sumule,S.Ssos,M.IKom menegaskan bahwa MAFINDO sangat concern dan serius dalam mencegah dan mengatasi hoaks dengan berbagai kegiatan edukasi kepada masyarakat.
“Dengan harapan masyarakat memiliki keterampilan dan pengetahuan agar dapat mengenali dan mencegah hoaks berkembang luas dalam masyarakat,” tuturnya.
Dijelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara daring (Online) melalui media zoom dan berbasis Learning Managemen System (LMS) sebagai media latihan bagi peserta untuk mengerjakan tugas dengan meenghadirikan pemateri narasumber Deprianus Sarlis,S.Sos,M.Ap dan didukung oleh fasilitator Wa Ode Rosbiana Rasia,S.IKom, Yunita Simatupang,S,Ip.M.Si, Muh Dzaljihad,,Chofifah Destriana.
Proses pelatihan cek Fakta ini di dahului dengan pemberian materi oleh nara sumber dan dilanjutkan dengan pendampingan oleh setiap fasilitator kepada peserta yangnterbagi dalam empat kelompok dan wajib mengerjakan tugas pengecekan informasi dalam media onl line dengan tools yang sudah di perkenalkan dan diselesaikan dalam LMS.
Reporter : Red