Debat Capres ke Tiga, Kesempatan Petama Ganjar Pranowo Paparkan Politik Luar Negeri

waktu baca 2 menit

DELIKSULTRA.COM – KENDARI – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo beradu pemikiran, visi dan misi dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik pada debat ketiga, Minggu 7 Januari 2023.

Pasangan nomor urut tiga, Ganjar mendapatkan kesempatan pertama dan memaparkan visinya. Serta memaparkan terkait politik luar negeri.

Menurut Ganjar, politik luar negeri merupakan alat untuk negosiasi dengan negara lain, tapi dengan kepentingan nasional.

“Jadi penting, karena kita mesti bisa betul-betul melakukan redefinisi terhadap politik luar negeri yang bebas aktif yang disesuaikan dengan kondisi kekinian,” ujarnya.

Kata ia, hal itu penting untuk memilah yang harus diprioritaskan yang menjadi kekuatan dari bangsa negara Indonesia.

“Rakyat butuh bekerja, rakyat butuh lapangan pekerjaan lebih, investasi harus lebih banyak maka kita harus memperkuat infrastruktur diplomasi kita,” ungkapnya.

Mengenai pertahanan, Ganjar mengungkapkan bahwa pertahanan harus dilapis dengan pertahanan yang berlapis dan menjadikan sebagai benteng sebagai satu kesatuan.

“Kalau perlu lakukan penataan gelar pasukan karena IKN akan jadi pusat grativitasi. Sejumlah hal harus disiapkan seperti teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata siber, sensor quantum dan sistem senjata otonom,” bebernya.

Selain itu, sebagai bentuk tibdak kekerasan seperti ancaman terorisme, kekerasan seksua, narkoba, judi online, pinjaman online harus mendapatkan perhatian. Maka lanjut ia, reformasi kepolisian harus mengantisipasi hal tersebut dengan kekuatan cyber polisi yang menjadi pengabdi masyarakat bisa mengayomi.

Disisi lain juga, Capres Nomor urut tiga, atau pasangan Ganjar dan Mahfud itu, dengan optimis bisa melakukan hal tersebut.

Sementara, Capres Prabowo menyampaikan bahwa politik bebas aktif merupakan dasar tujuan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

”Politik luar negeri kita secara tradisi sejak awal merdeka adalah bebas aktif, nonblok tidak memihak. Hubungan baik dengan semua (negara) bisa mengamankan kepentingan nasional kita,” katanya.

Menurutnya dengan pertahanan yang kuat, Indonesia akan mampu menjaga kepentingan nasional dan dihormati oleh negara-negara lain.

Kemudian, Capres nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan, bercita-cita mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di dalam konstelasi global.

Kata Anies, seluruh kekuatan Indonesia, kebudayaan, kesenian, ekonomi, ikut mewarnai kazanah dunia. Bahkan, film, seniman, kuliner jadi media diplomatik di dunia internasional.

”Presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia, bukan hanya hadir dalam forum-forum, tapi hadir mewarnai, hadir serius memperjuangkan amanat termasuk amanat terpenting menghapuskan penjajahan di muka bumi bukan sekedar segmental upacara,” pungkasnya

Reporter : La Ode

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *