Masyarakat Tak Usah Resah, Stok Beras Pasar Baruga Tidak Langkah

waktu baca 2 menit

DELIKSULTRA, KENDARI – Menjelang Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah yang tinggal menghitung hari, ketersediaan beras di berbagai pasar masi tergolong stabil atau tidak mengalami kelangkaan.

Hal tersebut utarakan seorang pedagang beras di pasar Baruga bernama Wa Ode Samria. Menurutnya ketersedian beras saat ini normal.

“Iya, kalau beras tidak mengalami kelangkaan. Di sini (pasar baruga) masi normal juga,” ujarnya, Kamis 29 Februari 2024.

Hal serupa diungkapkan Penjabat (Pj) Gunernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto saat memimpin rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada Jum’at 16 Februari lalu.

Rapat tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kebutuhan dan ketersediaan beras di Sultra mengingat pentingnya persiapan menjelang bulan Ramadan.

Andap mengatakan, kebutuhan beras di Sultra per bulannya mencapai sekitar 26.627 ton, sementara ketersediaan beras hingga Februari 2024 mencapai 29.121 ton. Produksi beras di Sultra juga dinilai stabil, dengan jumlah produksi pada bulan Februari mencapai 8.242 ton, dan prognoisis produksi untuk bulan-bulan berikutnya, yaitu Maret sebanyak 18.000 ton, April 42.523 ton, dan Mei 2024 sebanyak 50.914 ton.

“Pada dasarnya, berdasarkan data yang ada, kebutuhan beras di Sultra menjelang Ramadan 1445H Insya Allah tercukupi. Kami telah berkoordinasi dengan Kepala Perum Bulog Sultra, Ibu Siti Mardani, dan stok beras di gudang Bulog saat ini relatif aman, mencapai angka 27.088 ton,” paparnya.

Dalam rapat bersama TPID, mantan Kapolda Sultra itu juga memberikan instruksi kepada Bupati dan Walikota untuk mengawasi peredaran produksi beras agar tidak keluar dari Sultra. Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 17 Kabupaten/Kota.

“Kami berencana untuk mengintensifkan koordinasi dengan Perum Bulog guna memenuhi kebutuhan beras pada industri pertambangan di Sultra, dengan harapan tidak mempengaruhi harga di pasaran,” ungkapnya.

Sekjen Kemenkumham itu juga menerengkan, informasi yang diterima dari TPID Provinsi Sultra juga menunjukkan bahwa stok Gabah Kering Pangan (GKP) yang diproduksi, banyak dibeli oleh Rice Milling Unit (RMU) di luar Provinsi.

“Dalam jangka menengah dan panjang, kami akan berupaya untuk membangun RMU dengan kapasitas besar di Kabupaten di Sultra yang merupakan sentra produksi padi. Kami juga akan memperkuat permodalan pemilik RMU skala kecil agar dapat meningkat menjadi RMU skala menengah dan besar sehingga dapat menyerap hasil panen petani lokal di Sultra,” jelasnya.

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, memastikan ketersediaan beras di Sultra aman menjelang Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah.

“Langkah-langkah strategis telah diambil, termasuk pengawasan peredaran beras dan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang akan digelar secara serentak. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memastikan kecukupan beras di tengah masyarakat Sultra,” pungkasnya.

Reporter : Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *