Opini : Kenapa Kita Mesti Banyak Belajar Dari La Ode Darwin
Penulis: Wahidin Kusuma Putra
Pada sebuah diskusi biasa di salah satu warung kopi medio akhir 2022, La Ode Darwin tampak begitu serius menjadi pendengar.
Ia lebih banyak manggut-manggut tanpa menyela pemaparan rekan-rekannya tentang dinamika politik di daerah.
Kadang ia membalas dengan senyum tipis tatkala rekan-rekannya mengajaknya pulang kampung untuk membangun Muna Barat.
Pantas saja La Ode Darwin lebih banyak diam dan irit bicara soal politik waktu itu. Circle Darwin adalah bisnis. Setelah selesai kuliah, Darwin lebih banyak menyibukkan diri di dunia bisnis pertambangan dan sedikit menjauh dari ingar bingar politik.
Darwin telah lama malang melintang di dunia pertambangan, membangun relasi dengan para pebisnis besar. Berkat komitmen, kerja keras dan tanggung jawab atas tugas yang diberikan, tidak salah jika sejumlah pengusaha besar percaya kepadanya untuk mengomandoi perusahaan.
Bekerja di perusahaan orang, Darwin tidak hanya berharap gaji bulanan. Ia terus belajar agar suatu saat bisa seperti mereka. Buah dari keuletan, kerja keras dan rasa ingin tahunya itu, membawa Darwin sukses hingga saat ini. Memimpin perusahaannya sendiri yang memiliki profit melejit.
Itu lah Darwin, berawal dari pekerja biasa dan kini menjelma menjadi pengusaha luar biasa.
Momen diskusi 2022 lalu itu, nama Darwin sejatinya sedang menanjak untuk urusan bisnis pertambangan. Sebuah hal yang muskil jika Darwin kepincut politik hanya karena retorika rekan sebantarannya di warung kopi. Apalagi pendapatan di bisnis jauh lebih menggiurkan. Sebaliknya, politik bisa menguras isi rekening.
Namun, diskusi di warung kopi itu sedikit mengganggu pikiran Darwin. Setali tiga uang dengan Revolusi Prancis yang gerakannya berawal dari warung kopi. Darwin pun tertarik pulang kampung untuk membangun Muna Barat yang daerahnya bisa maju dan masyarakatnya sejahtera.
*Mulai Sosialisasi*
Pada Tahun 2023, Darwin mulai menggalang kekuatan maju di Pilkada Muna Barat. Kabar ini mulai tersiar dari mulut ke mulut, media sosial, dari rumah-rumah kerabat, sahabat hingga keluarga dekat.
Ia pun mulai menggelar kegiatan dan pertemuan masal dan mengumpulkan banyak orang di tanah lapang.
Sebagian menganggap langkah La Ode Darwin menggelar sosialisasi sejak dini akan bikin dirinya keteteran soal biaya politik. Terlebih, pemilihan akan digelar setahun lagi.
Ibarat lomba lari, Darwin menggas di fase start, dikhawatirkan akan “pingsan” menjelang finish.
Ternyata, La Ode Darwin pelari maraton. Tahan lama dan tahan banting. Kapasitas paru-parunya unlimited.
Darwin berpandangan, berbuat baik itu tidak bisa dibuat-buat. Ketulusan dapat dilihat dari raut wajah. Rejeki akan terus mengalir bersama kebaikan yang disemai.
Berbulan-bulan, Darwin yang turut didampingi istrinya aktif menggelar pertemuan dengan masyarakat baik di daratan hingga menyeberang lautan.
Untuk memudahkan mobilisasinya dan bentuk keseriusannya, Darwin pun membangun dua rumah sekaligus di Muna Barat. Hal ini untuk memudahkan masyarakat untuk bisa bertemu.
Tapi namanya politik, sebaik apa pun sikap dan upaya seseorang, akan selalu buruk di mata lawan politiknya.
Padahal, bila menilik ke belakang, La Ode Darwin tidak memiliki riwayat untuk merendahkan orang lain. Tidak juga menipu orang lain. Malah, kalau diingkari, sering.
Bagi La Ode Darwin, jika dirinya difitnah, ditipu dan dibohongi, itu lah sebuah dinamika kehidupan. Obatnya hanya dengan ikhlas, sabar, tak menyimpan dendam. Tapi pastinya, orangnya tetap diingat.
Dia punya cara lain untuk meluapkan amarahnya kepada mereka yang mengingkarinya.
Cara yang dimaksud Darwin adalah dengan terus melakukan sosialisasi, menebar visi misi politik untuk Muna Barat yang lebih baik.
Ia juga menghindari konfrontasi dengan siapa pun dan terus menjalin komunikasi positif dengan elit partai politik di daerah hingga Jakarta.
Paling menariknya, di masa sosialisasi ini, Darwin paling banyak disoroti di media sosial dibanding figur lain. Akun-akun fake ramai membahas Darwin di Facebook maupun WAG.
Tanpa sadar, para lawan politiknya itu turut berkontribusi terhadap naiknya popularitas Darwin. Makin banyak disebut, makin populer.
Ini lah salah satu kesalahan tim rival Darwin. Menenggelamkan junjunganya dan menaikan reting Darwin di media sosial. Padahal, pemilih di Muna Barat, lebih dari setengahnya memiliki Facebook.
*Survei Buah Sosialisasi*
Persiapan mencintai kemenangan. Hal itu ditekankan Darwin kepada tim-timnya. Menurut Darwin, gerakan politik harus tersusun dan terjadwal dengan rapi untuk mencapai tujuan yang dicapai. Yaitu, menang.
Sosialisasi dan komunikasi politik yang dilakukan jauh hari adalah bagian dari proses perjuangan yang diyakini membuahkan hasil. Ibarat menanam, suatu saat hasilnya akan dipanen.
Benar saja, semua partai politik di daerah memberikan dukungan kepada dirinya. Ini berkat komunikasi dan investasi politik yang baik.
Terbaru yang menghentakkan publik adalah hasil survei Darwin yang digdaya dibandingkan bakal calon lain. Elektabilitasnya di atas 70 persen.
Meski sebagian orang tidak yakin dengan hasil survei dan lebih percaya poling di Facebook. Tapi survei adalah salah satu indikator mutakhir dan akademis untuk mengukur pandangan publik atas figur politik atau kebijakan.
Dukungan partai dan hasil survei inah buah dari keseriusan Darwin selama ini. Ia paham dan memiliki pengetahuan tentang momentum dan almanak politik. Kapan harus menggas dan mengerem (tidak matikan mesin kendaraan).
Bedanya dengan balon lain, baru menaikan elektabilitas pada saat momentum rebutan pintu partai politik. Ibarat Darwin sudah makan sampai di dapur, yang lain masih mau datang bertamu.
Hasil survei yang terpublikasi ini juga menjadi bekal Darwin ketika melakukan lobi politik di tingkat DPP partai politik.
Namanya partai, salah satu indikator dalam memberikan dukungan kepada kandidat kepala daerah adalah kepantasan dan kelayakan dalam segala hal. Pantas memimpin daerah dengan tingkat penerimaan yang tinggi dari masyarakat (survei).
Serta kelayakan dalam hal pintu komunikasinya yang jitu. Jaringan politiknya yang langsung di pucuknya, bukan lewat oknum yang kuat menggaransi dan runge-runge.
*Tepatnya Kotak Kosong*
Hampir semua partai politik telah memberikan dukungan kepada La Ode Darwin, baik dalam bentuk surat tugas dan rekomendasi.
Bagi La Ode Darwin, upaya kotak kosong adalah bagian dari ikhtiar politik untuk menjauhkan masyarakat Muna Barat dalam pusaran konflik lima tahunan. Apalagi bagi daerah yang baru tumbuh kembang seperti Muna Barat.
Balik di Pilkada 2017 lalu, tatanan sosial kita terkoyak hanya karena Pilkada. Padahal semua masih punya irisan keluarga. Tapi karena fanatisme buta, tak ada yang lebih hina selain lawan politik kita.
Apakah kita ingin kembali begini lagi?
Saya yakin tidak. Dengan kotak kosong, bisa mengembalikan marwah politik daerah kita yang kental dengan rasa kekeluargaan sejak dulu kala.
Tidak ada lagi yang melarikan keluarganya hanya karena materi semata dalam kontestasi politik. Tidak bisa dibayangkan, pada Pemilu 2024 kemarin, serangan fajar lebih berharga dari pada keluarga.
Berbagai studi menyebut, tingginya serangan fajar karena sumber penghidupan masyarakat tidak jelas. Tak ada lapangan pekerjaan yang menjanjikan. Sebab, dari pada lari kosong saat pemilihan, lebih mendingan ambil di depan. Takala mi. Biar lima tahun kelaparan tidak masalah.
Dengan kotak kosong juga ini akan mengurangi biaya politik yang besar. Sekaligus menjadi alat penagih bagi kandidat terpilih untuk fokus membangun pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kita tahu, Muna Barat ini memiliki tanah yang subur. Jika dikelola dengan baik oleh kekuasaan terpilih, masyarakatnya tidak akan pusing dengan urusan politik. Paling, ketika momentum politik terjadi, mereka akan kembali memilih keluarganya, bukan memilih calon lain karena uangnya.
Artinya, secara tidak langsung, dengan pilihan kotak kosong ini mencoba mengikis paradigma politik perkepala 300-500 ribu dan diganti dengan produktifitas masyarakat di berbagai bidang.
Kalau kekuasaan terpilih biaya politiknya rendah, tanpa ada konflik karena perbedaan pilihan politik, maka yang dipikirkan membangun kesejahteraan masyarakatnya. Dengan sejahtera, orang tidak akan mudah dibeli. Tidak mudah marah dan kena asam lambung.
Banyak pelajaran yang mesti diambil dari perjalanan La Ode Darwin ini. Mulai dari komitmennya merawat pertemanan dan relasi. Terus membangun hubungan yang positif dengan elit politik baik di tingkat daerah maupun pusat.
Konsisten dalam gerakan politik dan tidak terpengaruh dengan pandangan politik orang lain.
Kemudian, pekerja keras dan pantang menyerah dalam hal mencapai targetnya. Kadang menjadi pendengar yang baik ketika ada pandangan kebaikan bagi dirinya.
Sabar meski dikhianati dan bijaksana terhadap orang-orang yang memfitnahnya. Terakhir tenang dan tidak grasa grusu. Terus menjaga wibawanya selayaknya seorang pemimpin. Terus merawat cita-citanya menjadi Bupati Muna Barat dengan cara yang elegan, bukan menjadi seleb media sosial.