Motor Mogok Usai Isi Pertalite, Pertamina: Tak Bisa Dipastikan BBM Penyebab Motor Mogok
Deliksultra.com, KENDARI – Kejadian sejumlah motor mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Rabam, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Kendari menggelar konferensi pers pada Kamis 6 Maret 2025 pagi.
Dalam konferensi pers tersebut, Integrated Terminal Manager Kendari, Supriyono Agung Nugroho, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah BBM yang menyebabkan motor mogok berasal dari produk Pertamina atau dari sumber lain.
“Untuk teman-teman ojol, kita tidak tahu apakah produk BBM itu berasal dari SPBU yang mendapatkan pasokan langsung dari kami atau dari sumber lain. Kami tidak bisa memastikan hal tersebut,” kata Supriyono.
Menurutnya, tim Pertamina telah melakukan pengecekan langsung ke SPBU Rabam sesaat setelah kejadian. Hasil pengujian internal menunjukkan bahwa kualitas Pertalite di SPBU tersebut masih sesuai standar.
“Tim kami turun langsung pada Selasa malam untuk mengambil sampel BBM dan melakukan uji internal. Walaupun pengujian ini tidak disaksikan oleh tim Polda maupun ESDM, hasilnya menunjukkan bahwa Pertalite yang tersedia masih memenuhi standar yang ditetapkan,” jelasnya.
Supriyono menegaskan bahwa kualitas BBM yang disalurkan Pertamina telah sesuai spesifikasi. Namun, terkait motor ojol yang mengalami mogok, ia mengatakan masih perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut.
“Kami tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh BBM. Harus ada kajian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya. Oleh karena itu, kita tidak boleh saling menyalahkan, baik itu Pertamina maupun pemilik kendaraan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Polda, beberapa masyarakat yang melaporkan motornya mogok karena dugaan kualitas BBM yang buruk, setelah ditelusuri ternyata mengalami kerusakan pada kendaraan itu sendiri, bukan karena BBM.
Selain itu, pihak Pertamina juga telah melakukan pengambilan sampel BBM di empat SPBU di Kendari, yakni SPBU Saranani, SPBU Rabam, SPBU THR, dan SPBU By Pass. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas BBM di SPBU tersebut masih sesuai standar yang ditetapkan oleh Dirjen Migas.
“Ada empat parameter yang diuji, yaitu kadar sulfur, destilasi, density 15, serta warna dan kecerahan BBM, baik dari segi bentuk maupun visualnya. Hasilnya menunjukkan bahwa BBM yang kami salurkan tetap sesuai spesifikasi,” tegasnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai independensi pengujian sampel yang dilakukan secara internal oleh Pertamina, Supriyono menjelaskan bahwa hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pemeriksaan.
“Ini sudah menjadi kesepakatan antara Pertamina, Polda, dan ESDM. Dengan pengujian internal, hasilnya bisa diperoleh dalam waktu satu hari. Namun, kami tetap terbuka untuk pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan,” katanya.
Untuk menanggapi keluhan masyarakat, Pertamina juga menyediakan jalur pengaduan resmi. Jika ada masyarakat yang merasa BBM yang mereka beli tidak sesuai kualitas, Pertamina siap melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
“Kami sudah menyediakan jalur pengaduan yang bisa diakses masyarakat. Jika ada laporan, kami akan menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan langsung di SPBU terkait,” pungkasnya.
Reporter : Andri