Berujung Anarkis Saat Demo, Buat Investor Berfikir ke Indonesia
Kerapnya aksi demonstrasi yang berakhir dengan bentrok atau anarkisme, membuat para investor berfikir untuk mengeluarkan dana.
Seperti yang dikatakan Ikbal aktifis asal Sultra. Ia mengatakan demo yang berujung anarkisme dapat membuat investor luar takut datang di indonesia.
“Keamanan menjadi salah satu faktor penting investor, ketika terjadi pengrusakan, maka imbasnya penanam modal takut tanamkan modal, karena itu hendaknya pendemo memperhitungkan perekonomian jangka panjang,” ujarnya, pada Jum’at (7/7/2023).
Ia juga mengungkapkan, tuntutan terhadap sesuatu kebijakan yang diperkirakan akan memperberat kehidupan, merupakan hal yang biasa, tetapi kalau sudah diikuti pengrusakan, berarti bukan lagi memperjuangkan rakyat banyak.
“Investasi yang ditanamkan pasti menginginkan dapat segera memberikan keuntungan baik untuk investor maupun masyarakat sekitarnya, masyarakat harus megerti sehingga tidak mudah memaksakan kehendak dengan demo dan merusak fasilitas menggangu jalannya investasi,” bebernya.
Kondisi demo tetapi berlangsung aman, akan menjadi penilaian positif bagi investor dari negara lain tentang keamanan yang terjaga kondusif.
Investasi PT Nusantara Industri Sejati (NIS) di Kecamatan Motui, Konawe Utara (Konut). Yang mempunyai kawasan industri seluas 4.766 hektare yang sudah 1 tahun ground breaking belum ada aktifitas mungkin “takut” dengan situasi sekitar yang sering demo anarkis.
Seperti yang dikatakan Ali Mazi yang dilansir dari Kendaripos.fajar.co.id ia mengatakan, pembangunan smelter nikel di kawasan ini merupakan proyek strategis dalam mendukung hilirisasi di Indonesia yang terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Tentu kami pemerintah daerah mendukung penuh PT.Nusantara Industri Sejati dan PT.Industri Smelter Nusantara menjalankan aktivitas usahanya di wilayah Sultra dalam hal mengolah sumber daya alam bijih nikel laterit menjadi barang-barang industri hilirnya, dan berharap dapat meningkatkan nilai-nilai investasinya di masa yang akan datang,” ujar Ali Mazi.
Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin meminta kepala daerah agar mendukung iklim investasi di daerah. “Kepada pemerintah daerah, Gubernur Sultra dan Bupati Konut, saya minta iklim investasi di Provinsi Sultra umumnya dan Kabupaten Konut khususnya, terus dijaga agar selalu kondusif. Saya minta pengelolaan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar ini benar-benar diperhatikan.
Di sekitar Motui telah beroperasi PT OSS dan PT VDNI dua perusahaan terbesar yang berada di wilayah Morosi, Kabupaten Konawe yang berlokasi dalam satu kawasan wilayah industri dengan nama Virtue Dragon Nickel Industry Park (VNIP) bukanlah perusahaan tambang yang menambang dalam satu daerah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Kawasan Industri tersebut bukti nyata adanya investasi yang mendongkrak perekonomian daerah bahkan nasional menghidupi ribuan masyarakat sekitar kawasan industri khususnya dan Sulawesi Tenggara secara umum. Investasi harus kita jaga dan kita dukung bersama untuk kemajuan Sulawesi Tenggara.
Penulis : Red