Korban Penipuan di Kendari Temukan Dua Petunjuk Awal Setelah Aduannya Ditolak Polisi
Deliksultra, Kendari – Seorang warga bernama Krisna (31) mengaku kecewa dengan pelayanan kepolisian di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), setelah aduannya terkait kasus penipuan ditolak. Alih-alih mendapatkan bantuan, ia justru diminta mencari sendiri barangnya yang hilang. Meski begitu, Krisna tidak menyerah dan akhirnya berhasil menemukan dua petunjuk awal yang mengarah pada pelaku.
Kronologi Kejadian
Krisna, yang bekerja di bidang pemasaran ponsel, menerima pesanan dari seseorang yang berkomunikasi dengannya melalui WhatsApp. Keduanya sepakat untuk bertemu di RSUD Kota Kendari pada Jumat (7/2/2024) pagi.
Setibanya di lokasi, pelanggan tersebut meminta Krisna menitipkan ponsel kepada resepsionis RSUD. Setelah itu, pelanggan mengarahkan Krisna untuk menemuinya di lobi salah satu hotel di Kendari, dengan janji akan melakukan pembayaran di sana.
Namun, setelah menunggu lama di hotel, pelanggan tersebut terus mengulur waktu. Merasa ada yang tidak beres, Krisna memutuskan kembali ke RSUD untuk mengambil ponselnya. Saat tiba di sana, ia terkejut mengetahui bahwa ponsel tersebut sudah diambil oleh seorang pengemudi ojek online (ojol).
“Saya tanya ke resepsionis, katanya ada ojol yang datang mengambilnya,” ujar Krisna.
Laporan Ditolak, Korban Diminta Mencari Sendiri
Menyadari dirinya telah menjadi korban penipuan, Krisna segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poasia. Namun, setelah menunggu beberapa jam, laporannya ditolak dengan alasan keterbatasan alat untuk melacak ponsel yang hilang. Ia kemudian diarahkan untuk melapor ke Polda Sultra.
Saat tiba di Polda Sultra, Krisna kembali mengalami hal serupa. Penyidik yang menemuinya tidak membuatkan laporan resmi, melainkan menyarankannya untuk mencari sendiri barang yang hilang dengan mendatangi ekspedisi pengiriman barang seperti J&T dan JNE.
Korban Berhasil Temukan Dua Petunjuk Awal
Tidak puas dengan respons polisi, Krisna memutuskan untuk melakukan pencarian secara mandiri. Ia kembali ke RSUD Kota Kendari dan berhasil menemukan petunjuk pertama, yaitu seorang pengemudi ojol bernama Nandar yang telah mengantarkan ponsel tersebut ke sebuah minimarket di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
“Pengemudi ojol ini hanya menjalankan pesanan. Dia mengantarkan ponsel ke Indomaret atas nama seseorang bernama David,” jelas Krisna.
Setelah mendapat petunjuk pertama, Krisna segera menuju Indomaret tersebut dan bertanya kepada kasir. Menurut keterangan kasir, ponsel itu memang sempat berada di sana, tetapi kemudian diambil oleh seorang ojol lainnya.
“Ada ojol lain yang datang mengambilnya. Sepertinya dia juga hanya menjalankan pesanan dari pelaku. Sekarang saya sudah mendapatkan dua petunjuk, tapi saya belum tahu ke mana ojol kedua ini membawa ponsel saya,” tambahnya.
Upaya Lanjutan dan Harapan Korban
Saat ini, Krisna terus mencari keberadaan ojol kedua sambil berkeliling ke berbagai tempat penitipan barang di Kendari. Ia juga telah mendapatkan pendampingan dari Tim Buser 77 Satreskrim dan Intelkam Polresta Kendari untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
“Harapan saya, ojol kedua ini masih ingat di mana dia mengantarkan ponsel tersebut. Saya juga berharap Tim Buser 77 dan Intelkam Polresta Kendari dapat membantu mengungkap kasus ini,” pungkas Krisna.
Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait pelayanan kepolisian dalam menangani laporan masyarakat. Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait penolakan laporan yang dialami Krisna.
Reporter : Andri