Mahasiswa Gelar Aksi di Kemenhut, Desak Transparansi PNBP PT Toshida Indonesia
Deliksultra.com, Jakarta – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Nusantara (PANTARA) dan Koalisi Aktivis Nasional Indonesia (KASINDO) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) pada Kamis, 13 Februari 2025.
Aksi jilid II ini dilakukan untuk menuntut transparansi terkait pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) oleh PT Toshida Indonesia, yang nilainya mencapai Rp 171,4 miliar.
Massa aksi mempertanyakan kejelasan pembayaran tersebut dan mendesak Kemenhut untuk membuka informasi terkait status pembayaran PNBP PKH PT Toshida Indonesia kepada publik.
Tuntut Transparansi dan Audit Lingkungan
Adit Saputra Pratama, salah satu koordinator aksi, menegaskan bahwa mahasiswa membutuhkan kepastian apakah PT Toshida Indonesia telah memenuhi kewajibannya atau ada ketidaksesuaian dalam pembayaran PNBP.
“Kami ingin kepastian, apakah PT Toshida Indonesia telah memenuhi kewajibannya atau justru ada ketidaksesuaian dalam pembayaran PNBP ini,” ujarnya.
Selain menuntut transparansi keuangan, para demonstran juga menduga adanya potensi pelanggaran lingkungan dalam operasional PT Toshida Indonesia. Mereka mendesak Kemenhut untuk melakukan audit dan pengawasan ketat guna memastikan tidak ada eksploitasi sumber daya alam yang merugikan negara dan masyarakat.
Aksi Damai dan Dialog dengan Kemenhut
Aksi yang berlangsung damai ini diisi dengan berbagai orasi mahasiswa yang menyuarakan tuntutan mereka. Setelah beberapa waktu, perwakilan massa aksi diterima oleh pihak Kemenhut untuk melakukan dialog.
Penanggung jawab aksi, Nabil Dean, menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga transparansi penuh tercapai.
“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tercapai transparansi penuh dari pemerintah. Jika tidak ada tindak lanjut yang jelas, kami tidak segan-segan untuk menggelar aksi yang lebih besar,” tegasnya.
Setelah menyampaikan tuntutannya, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Mereka berjanji untuk terus mengawasi perkembangan kasus ini dan mendesak akuntabilitas dari pihak terkait.
Reporter : Andri