Pengcab Kagama Kendari Diskusi Tentang Membumikan Spritualitas Pancasila

waktu baca 2 menit

DELIKSULTRA.COM, KENDARI – Pengurus Cabang Keluarga Besar Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Kota Kendari menggelar diskusi tentang Menumbuhkan Ideologi Pancasila.

Kegiatan tersebut mengusung tema “Membumikan Spritualitas Pancasila”, di salah satu Warkop Kendari, Kamis 9 Mei 2024.

Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP RI, Prof. Dr. Moh. Sabri menjelaskan tentang, peran dan fungsi akademisi di kampus sebagai garda terdepan dalam menjaga etika demokrasi.

Ia mengatakan, Partisipasi publik di ruang-ruang demokrasi di Indonesia demikian tinggi lebih 70%, baik dalam Pemilu maupun Pilkada. Namun, sayangnya tidak diiringi dengan dasar arena berdemokrasi.

“Sebelumnya suara kampus sebagai penjaga marwah kenabian, sumber kenaran, (Moral Force), Tiba-tiba sekarang suara kampus menjadi bising dan dianggap noise saja, bukan voice,” ungkapnya.

“Ketika suara guru besar dicurigai sebagai suara yang memihak kepada kepentingan politik praktis, kita menjadi tersentak. Ini adalah early warning system saat suara-suara moral, intelektual, kultural dan juga suara kenabian para guru besar terabaikan maka itu berarti demokrasi kita mengalami keterceceran makna, sebuah kekeroposan etika moral yang semestinya dijunjung tinggi,” tambahnya.

Untuk itu, ia menantang perguruan tinggi untuk menginterupsi praktek partisipasi publik di ruang-ruang demokrasi yang lebih banyak didorong oleh moral moral individu dan isu-isu yang sangat dangkal.

“Akademisi kampus terutama pusat-pusat studi atau kajian Pancasila punya kontribusi besar dalam mengawal praktek demokrasi yang berbasis pada moral publik, dimana Pancasila menjadi spirit etik-spritus,” pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO, Prof. Dr. Eka Suaib, mendukung secara penuh giat-giat akademisi, yang diinisiasi Pengcab Kagama dalam mengaktivasi kajian-kajian Pancasila secara kontekstual.

“Kita tidak menginginkan perilaku kebangsaan dan praktik demokrasi yang nir-etika. Oleh sebab itu, lahirnya pusat studi atau kajian Pancasila di kampus-kampus semakin menemukan momentumnya dalam konteks kebangsaan sekarang ini,” bebernya.

Ketua Pengcab Kagama Kota Kendari Dr. Darmin Tuwu, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sangat dalam kepada Prof. Sabri sebagai narasumber tunggal dan peserta diskusi.

“Pencerahan yang diberikan Prof. Sabri bisa ditangkap dalam konteks keilmuan masing-masing, sebab yang hadir disini adalah para akademisi dan pegiat masyarakat dengan latar belakang keilmuan berbeda-beda, namun berterima dengan spirit etika Pancasila,” pungkasnya.

Reporter : La Ode

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *