Warga Kendari Keluhkan Dugaan Pungli di SPBU Martandu, Minta Penegak Hukum Turun Tangan
Deliksultra.com, Kendari – Sejumlah warga Kota Kendari menyampaikan keluhan terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh pihak pengelola SPBU Martandu dalam pelayanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, khususnya jenis Solar.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari masyarakat, setiap pengguna BBM subsidi jenis Solar diminta membayar sejumlah uang untuk mendapatkan nomor antrean dan izin pengisian BBM. Besaran pungutan bervariasi tergantung jenis kendaraan. Untuk kendaraan roda enam dan roda sepuluh, sopir mengaku harus membayar antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu untuk memperoleh nomor antrean, serta tambahan Rp20 ribu sebagai uang “palang”. Sementara itu, untuk kendaraan roda empat dikenakan pungutan sebesar Rp50 ribu di area nosel pengisian dan Rp20 ribu untuk uang “palang”.
Jika pengguna tidak mengikuti aturan pembayaran tersebut, mereka disebut tidak diizinkan mengisi BBM subsidi di SPBU tersebut.
Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa proses pengambilan nomor antrean hanya bisa dilakukan melalui seseorang berinisial H.D, yang disebut sebagai orang kepercayaan dari pengelola SPBU berinisial F, anak dari pemilik SPBU Martandu. Selain H.D, terdapat sejumlah nama lain yang diduga terlibat dalam sistem pungutan tersebut, masing-masing berinisial M, A.H, E, Y, dan R. Mereka disebut-sebut bertugas mengumpulkan uang dari para sopir dan menyerahkannya kepada F selaku pengelola lapangan.
Lebih lanjut, pihak SPBU Martandu juga dituding memprioritaskan kendaraan dengan tangki modifikasi, yang disebut-sebut memberikan setoran rutin kepada oknum tertentu. Praktik ini menuai kecaman dari warga karena dinilai bertentangan dengan tujuan subsidi BBM yang semestinya diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Warga pun mendesak aparat penegak hukum, Pertamina, serta lembaga pengawas seperti Ombudsman untuk segera turun tangan mengusut dugaan pungli dan penyalahgunaan distribusi BBM subsidi di SPBU Martandu.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola SPBU Martandu maupun pihak terkait lainnya belum memberikan keterangan resmi.
Reporter : Andri
